Jumat, 12 Juni 2009

Kota Balikpapan mendapat Penghargaan dari Presiden RI

Pada hari Jumat pagi (5/6/2009) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Penghargaan Kalpataru , Adipura dan Adiwiyata di Istana Negara.

Dengan tema "Bersama Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim", pada peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun ini Balikpapan merebut kembali Penghargaan Adipura yang sempat absen tahun lalu.
Kali ini Balikpapan meraih empat penghargaan sekaligus. Selain memperoleh penghargaan Adipura, Kalpataru yang diperoleh terakhir kalinya pada tahun 2006, tahun ini juga diraih oleh Walikota Balikpapan Bapak Imdaad Hamid. Sedangkan untuk penghargaan Adiwiyata ada tiga
kategori yang diraih oleh tingkat sekolah, diantaranya dua untuk kategori Calon Sekolah yang diraih oleh SDN 001 dan SMA 1, satu untuk kategori Sekolah yang diraih oleh SMP 1 dan satu untuk kategori Sekolah Mandiri yang diraih oleh SDN 003. Dan untuk pertama kalinya, Balikpapan juga meraih Sertifikat NSLHD (Neraca Status Lingkungan Hidup Daerah).

Selamat sekali lagi untuk Kota Balikpapan atas direbutnya kembali penghargaan Adipura tahun 2009 ini, semoga lebih dapat menumbuhkan rasa peduli di masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang selalu bersih dan juga dapat memacu kinerja instansi pengelolaan lingkungan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, teduh dan nyaman.

Fasilitas Kota Balikpapan

Fasilitas Telekomunikasi








Jangkauan telekomunikasi dengan system otomat telah dikembangkan di Kota Balikpapan semenjak Pelita IV dan hingga saat ini (tahun 1999) telah mempunyai 44.950 Satuan Sambungan Terpasang (SST) kapasitas sentral telepon dengan 38.840 SST pelanggan, dan 125 buah Wartel (Warnung Telekomunikasi). Disamping itu sarana Sentral Telepon Otomat dan Telegraf yang telah ada juga dibangun Radio Transmisi Hight Frequweensi (HF) sebagai pendukung telepon jarak jauh. Disamping itu tersedia pula fasilitas telepon umum ditempat-tempat umum yang strategis seperti didekat pasar, Bandara, Terminal, Pelabuhan dan pinggiran jalan-jalan umum yang dekat dengan fasilitas sosial dan pusat kegiatan masyarakat.

Fasilitas Kesehatan di Kota Balikpapan






Tersedianya fasilitas kesehatan yang baik, murah dan terjangkau oleh semua kalangan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dan lebih jauh menjadi prasyarat tercapainya masyarakat yang sejahtera. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Keberadaan rumah sakit di Kota Balikpapan terus ditopang oleh sarana kesehatan yang sudah lazim di masyarakat, yaitu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, yang diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang jauh dari rumah sakit.

Pada Tahun 2006 tercatat penambahan yang berarti pasa sarana kesehatan dan penunjangnya. Terjadi penambahan rumah sakit, dan tidak kalah pentingnya adalah penambahan sarana penunjang kesehatan seperti sarana rongent dan laboratorium klinik.

Fasilitas Hotel















Dikota balikpapan banyak hotel-hotel yang di sediakan untuk kenyamanan beristirahat pada saat berlibur di kota Balikpapan. Seperti Hotel Novotel,Grand Senyiur,Grand Tiga Mustika dan masih banyak lagi.

Fasilitas tempat hiburan







Balikpapan memiliki banyak tempat hiburan yang akan memusahkan diri anda akan hiburan yang dapat melepaskan rasa bosan selama seminggu beraktifitas.

Fasilitas hiburan petualangan air Carrabian WaterPark










Fas
ilitas gedung olahraga









Dome Balikpapan mulai dibangun tahun 2004 dan selesai tahun 2005. Pembangunan Dome ini dipersiapkan untuk pelaksanaan PON VII tahun 2008 yang diselenggarakan di Kalimantan Timur. Selama ini, Balikpapan belum punya gedung yang representatif untuk menggelar kegiatan yang bersifat massal dan mampu menampung sekitar 5.000 penonton.

Sehari-hari, Dome dimanfaatkan untuk pertunjukan dan pameran. Hal ini sesuai dengan visi kota Balikpapan yang selama ini dipromosikan sebagai kota dagang dan jasa. Dengan sirkulasi 40 persen, lantai dasar bisa menampung 60 stan pameran dan lantai dua 30 stan pameran. Lahan parkirnya mampu menampung 153 kendaraan roda empat dan 420 sepeda motor. Pelatarannya yang luas, menarik perhatian warga kota Balikpapan untuk menikmati waktu senggangnya di sore hari sambil bermain dengan anak-anaknya yang masih kecil.

Fasilitas pendidikan di Kota Balikpapan








Dengan semakin maju jaman, maka dituntut dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk Pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka mendukung hal tersebut telah pula melakukan pembangunan sarana pendidikan formal maupun non formal mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai ke Perguruan Tinggi, dan terdapat pula Unit Balai Latihan Kerja.

Kamis, 11 Juni 2009

Makanan Khas Kota Balikpapan



ABon kepiting khas balikpapan
Gurih, Nikmat,Tanpa bahan pengawet.
Komposisi :
Daging Kepiting
santan dan

Bumbu Rempah-rempah
Netto 50 gram
Terdaftar :
Dkk Balikpapan P-IRT
No.302647101224
Dapat dijadikan oleh-oleh untuk kerabat di luar daerah.
tersedia juga dendeng kepiting,

dgn harga Rp35.000


Negara Asal:Indonesia Harga:Rp 18.000 Jumlah:Minimal pemesanan 10 kotak Kemas & Pengiriman:box


Stick kepiting dengan rasa yg gurih, serta renyah, membuat cita rasa tersendribagi penikmatnya, silahkanhubungi kamiuntuk pemesanannya


Negara Asal:

Indonesia

Harga:

Rp. 18.000

Cara Pembayaran:

Tunai

Jumlah:

min 10-dst

Kemas & Pengiriman:

plastik




KILANG MINYAK BALIKPAPAN

KILANG MINYAK BALIKPAPAN

Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi daerah seluas 2,5 Km2 . Kilang ini merupakan kilang tua yang dibangun tahun 1922. Saat pecah Perang Dunia II kilang ini hancur akibat pemboman hebat yang dilancarkan oleh pihak Sekutu dan pembangunan kembali kilang yang hancur ini dimulai tahun 1950. Kilang minyak Balikpapan terdiri dari areal kilang, yaitu Kilang Balikpapan I dan Kilang Balikpapan II.

Kilang Balikpapan I terdiri dari :

2 Unit pengilangan minyak kasar (mentah). Hasil dari unit ini adalah Naphta, kerosene, gasoline, diesel, dan residue1 Unit penyulingan hampa (High Vacuum Unit) hasil unit ini adalah : parafinic oil destilate (POD), yang dipakai untuk bahan baku untuk 1 unit pabrik lilin dengan kapasitas 100 ton lilin perhari.

Lilin yang dihasilkan terdiri dari berbagai jenis (grade) yang dipasarkan didalam negeri maupun keluar negeri.

Kilang Balikpapan II terdiri dari :

Kilang ini diresmikan tanggal 1 Nopember 1983, terdiri dari dua kelompok kilang, yaitu : Kilang Hydroskiming dan kelompok Kilang Hydrocracking. Hasil dari kilang balikpapan II ini adalah : gas (refinery gas), LPG, Naphta, kerosene, diesel, dan residue.

Rabu, 10 Juni 2009

TEMPAT WISATA DI KOTA BALIKPAPAN

PARIWISATA

Wisata Alam BUKIT BANGKIRAI
Wisata alam Bukit Bangkirai merupakan wisata petualangan yang berada di dalam kawasan hutan primer bukit Bangkirai, dapat ditempuh 90 menit atau 58 km dari Kota Balikpapan.Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur seluas hampir 15 juta ha. Dalam kawasan ini selain keasrian hutan alamnya juga terdapat jembatan tajuk (canopy bridge) dan beberapa jenis burung surga (drongos) dan burung enggang (richoneros) yang sangat langka. Tempat ini juga untuk kepentingan riset dan ovservasi alam lainnya serta dilengkapi dengan fasilitas akomodasi berupa cottage yang dapat disewa oleh pengunjung dengan menghubungi PT. Inhutani Balikpapan telp (0542) 736066 - 734644.
Penangkaran Buaya
Penangkaran Buaya ini terletak di Kelurahan Teritip dengan luas areal 5 ha. Jumlah buaya yang ada di penangkaran iniberjumlah 3.000 ekor yang terdiri dari tiga macam jenis, yaitu Buaya Muara, Buaya Supit dan Buaya Air Tawar.Tempat ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 - 17.00. Lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat, juga dengan kendaraan umum yaitu angkutan kota No. 7 dengan jarak 27 km dari pusat kota Balikpapan.
Meriam Peninggalan Jepang
Meriam peninggalan Tentara Jepang ini berada di kawasan Asrama Bukit, Kelurahan kampung Baru Ilir (sidodadi) dengan jarak 8 km dari pusat kota. Meriam ini menggambarkan bahwa balikpapan pada saat Perang Dunia II merupakan tempat yang startegis untuk pertahanan. tempat ini memiliki areal seluas 2.500 m2. Dari tempat ini dapat dilihat pemandangan kota Balikpapan, Kilnag Minyak dan teluk Balikpapan. Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota No. 5 dan No. 6.

MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT
Monumen ini terletak di Jl. Jend. Sudirman tepatnya di depan kantor Makodam VI Tanjung Pura, didepan pantai dan berada di pusat kota. Monumen ini menggambarkan keberanian rakyat melawan penjajah.

WANAWISATA KM 10
Taman ini terletak di Km. 10 Jl. Soekarno Hatta 15 menit naik kendaraan dari pusat kota Balikpapan. Tempat ini adalah taman Arboretum yang dibangun oleh PT. Inhutani I Unit Balikpapan. Di dalam taman ini ditanam berbagai jenis pohon dan buah-buahan langka, juga terdapat penangkaran Rusa Sambar (Servus Unicolor) dan trek-trek (jalur) untuk berolahraga joging serta areal camping di alam terbuka dengan lingkungan yang asri. Taman wisata ini dibuka setiap hari dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat, juga tersedia angkutan kota trayek nomor 8 dengan tarif Rp. 1.200,-

TAMAN BAKAPAI
Taman ini terletak di Jl. Jend. Sudirman di depan kantor PLN. Di tengah taman terdapat sebuah patung / monumen yang terbuat dari bahan stainles steel yang menggambarkan keluarnya semburan minyak dari perut bumi. Dari dalam patung tersebut air mancur yang pada malam hari didukung oleh pencahayaan yang sangat indah. Lokasi sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga.

HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN
Hutang Lindung Sungai Wain merupakan salah satu hutan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Hutan Lindung dengan luas areal 10.025 ha. Sungai Wain sepanjang 18.300 m dengan airnya yang jernih, di kiri kanannya terdapat deretan hutan bakau. Habitat binatang yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Wain mulai dari ikan, kepiting, burung, kera, orang utan dan lain sebagainya. Pemanfaatan sungai ini juga sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan.

TUGU AUSTRALIA
Tugu yang terletak di Jl. Jend. Sudirman yang berdekatan dengan pantai Strand Banua Patra ini memiliki luas areal 725 m2 adalah sebuah tugu peringatan sebagai tanda kehormatan bagi Tentara Australia (pasukan Divisi VII Australia) yang gugur melawan Tentara Jepang. Tempat ini mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan ataupun angkutan kota dengan nomor trayek 6 dan 3.
PANTAI MANGGAR SEGARASARI
Pantai dengan luas 13.000 m2 dengan air laut yang jernih, riak gelombang yang kecil serta pasir yang putih, merupakan tempat yang nyaman bagi mereka yang ingin bermain, berlayar maupun volley pantai. Tempat ini dibuka untuk umum mulai pukul 06.00 - 18.00, dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum nomor 7. Lokasi pantai ini berada di Kelurahan Manggar dan Teritip dengan jarak 9 km dari Bandara Sepinggan atau 22 km dari pusat kota Balikpapan.

PANTAI MELAWAI
Pantai yang teletak di Jl. Jend. Sudirman dekat dengan Pulau Tukung, tempat dimana para pedagang menjual berbagai macam masakan - minuman yang nikmat dengan harga yang relatif murah. Pengunjung dapat duduk bersantai, bersantap diatas tikar sambil menikmati deburan ombak dan melihat kapal-kapal yang berlayar, lego jangkar maupun yang sedang menurunkan muatan di pelabuhan laut Semayang. Lokasi ini buka mulai pukul 17.00 - 20.30.

TAMAN AGRO WISATA
Taman ini diresmikan pada tanggal 17 Desember 1997 oleh mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno. Dengan areal seluas 100ha, terletak di Jl. Soekarno Hatta Km. 23. Di dalam taman ini pengunjung dapat menikmati jenis-jenis tanaman tropis. Disamping itu juga terdapat peristirahatan atau piknik dengan fasilitas antara lain : Rumah Panjang (Lamin) yang terbuka untuk berteduh dengan ornamen Dayak, tempat berkemah dengan pemandangan yang alami serta Play Ground. Tempat ini dibuka untuk umum setiap hari dan dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan roda dua mapun roda empat, juga terdapat angkutan kota trayek No. 8 dengan tarif Rp. 2.500,-

TUGU PERINGATAN JEPANG
Terletak di Kelurahan Lamaru 26 km dari pusat kota. Tugu ini dikelilingi oleh hutan dan perkebunan yang indah. Monumen yang terbuat dari batu dengan tulisan Kanki. Didirikan sebagai tanda penghormatan kepada Tentara Jepang yang gugur dalam perang Dunia II. Wisatawan Jepang secara rutin mengunjungi tempat ini pada saat-saat tertentu untuk melakukan penghormatan dengan ritual keagamaan.

PROFIL KOTA BALIKPAPAN



Kota Balikpapan merupakan salah satu Kota di Provinsi Kalimantan Timur, secara geografis teletak antara 116,5o- 117,0o BT dan antara 1,0o- 1,5o LS. Berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di utara, Kabupaten Penajam Paser Utara di barat, Selat Makasar disebelah barat dan timur. Luas wilayah daerah ini 503,30 Km2.
Secara administratif, Kota Balikpapan ini terbagi menjadi lima Kecamatan.

Kota Balikpapan di Pimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota yaitu sebagai Walikota Balikpapan adalah H. Imdaad Hamid, SE dan Wakil Walikota adalah H.M Rizal Effendi, SE

Kota Balikpapan ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain dalam sektor pertanian dengan hasil utamanya berupa bahan tanaman pangan dan palawija meliputi : jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang tanah, sementara untuk komoditi sayuran meliputi : bawang daun, sawi, panjang, cabe, tomat, terong, buncis, ketimun, labu siam/putih, kangkung, bayam, pare, bengkowang, dan lain-lain. Komoditi buah-buahan meliputi : alpukat, belimbing, duku/langsat, durian/lay, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, nangka/cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak.

Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang berasal dari sumberdaya alam yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlu digali potensi dan terus dikembangkan. Hingga saat ini terdapat 6 komoditas perkebunan yang potensial dan telah dikembangkan di Kota Balikpapan, antara lain : karet, kopi, kakao, lada, cengkeh, dan kelapa.

Sumber daya peternakan Kota Balikpapan saat ini mencakup peternakan unggas (ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik) dan hewan ternak (sapi potong dan kambing). Untuk medorong perkembangan sektor peternakan di Kota Balikpapan, ada beberapa perusahaan yang bergerak di industri peternakan yaitu : Perusahaan Pembibitan Ayam dan Penggemukan Sapi.
Di sektor pertambangan terdapat hasil tambang berupa minyak bumi yang merupakan bahan baku untuk industri pertamina berupa kawasan indusri kilang minyak yang terletak disepanjang Pantai Yosudarso dan Kawasan industri pendukung pengelolaan tambang/migas, berupa pengelompokan pabrik, tempat usaha, bengkel/workshop, distributor/supplier.

Pengembangan kepariwisataan di kota Balikpapan adalah berupa upaya pengembangan, pemanfaatan objek dan daya tarik wisata yang terwujud antara lain dalam bentuk kekayaan alam, seni budaya, serta peninggalan bersejarah dan purbakala.

Kota Balikpapan memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya jalan darat, Bandara dan Pelabuhan Balikpapan serta dukungan sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduknya, gas dan jaringan telekominikasi.

Bandara Udara Sepinggan Balikpapan

Diwilayah Kota Balikpapan terdapat sebuah pelabuhan udara yang bertaraf Internasional bernama Sepinggan, merupakan bandara tersibuk ke-2 di Indonesia dalam hal lalu lintas pesawat setelah Bandara Internasional Cengkareng Soekarno - Hatta di Jakarta yang dapat disinggahi pesawat udara berbadan lebar, yang datang da n pergi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Bandara Internasional Sepinggan juga menjadi embarkasi haji ke-V dan telah dioperasikan pada tahun anggaran 1995/1996. Untuk tahun 1996/1997 melayani calon jemaah haji dari Kalimantan Timur sebanyak + 4.500 orang jemaah. Pada tahun anggaran 1997/1998 telah melayani jemaah haji dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sejarah Kota Balikpapan


Sejarah Asal-usul Nama Kota Balikpapan

Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan :
1. Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora". Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

2. Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )
Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan". Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.
Hari Jadi Kota Balikpapan

Hari jadi Kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan seminar sejarah Kota Balikpapan tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal Pengeboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan Perusahaan Mathilda sebagai dari pasal-pasal kerjasama antara J.H Menten dengan Mr. Adam dari Firma Samuel dan CO.
Nilai Budaya Kota Balikpapan

Kota Balikpapan berawal sejak ditemukannya sumur minyak oleh Matilda pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat itulah Kota Balikpapan diminati oleh masyarakat luar karena terkenal sebagai kota minyak. Berbagai suku di Indonesia khususnya Kalimantan sendiri, Sulwesi dan Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.


Perkembangan Kota Balikpapan semakin pesat, masyarakat Kota Balikpapan secara langsung terjadi akulturasi berbagai budaya, berbagai suku di Indonesia, ini bisa tercermin dari bahasa pengantar yang digunakan warga Balikpapan adalah yaitu bahasa Indonesia baik sekolah, rumah, tempat kerja dan lain-lain.

Pada kurun waktu yang bersamaan keragaman etnis yang datang diikuti pula dengan berbagai adat istiadat dan agama. Adat istiadat dari berbagai etnis sangat terbina dengan baik, demikian pula penganut agama yang dipeluknya. Hal ini didukung oleh adanya faktor akulturasi budaya, sehingga hubungan masyarakat terjalin harmonis secara turun temurun. Yang menjadi khas Kota Balikpapan adalah tidak terdapat dominasi salah satu suku, baik dari suku asli Kalimantan maupun suku pendatang, sehingga perekat bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia.

Sebagai wujud implementasi dalam rangka memelihara, menjaga dan meningkatkan integritas, kondusif Kota Balikpapan, sesuai motto Balikpapan Kubangun, Kujaga dan Kubela.

Balikpapan sebagai kota yang strategis dan kondusif, sangat didukung oleh masyaraat, terutama dalam keramahan dan kebersamaaan warga kota dalam keragaman suku / etnis, budaya, nilai kekerabatan antar suku sangat kental, sebagai modal utama mengantarkan Balikpapan sebagai masyarakat yang madani, yang memiliki masyarakat majemuk yang hidup rukun, harmonis, berperadaban modern, maju serta mamiliki nilai-nilai moralitas spiritual, agama dan kepercayaan masing-masing.

Nilai guyub / kebersamaan yang tinggi mampu mengikat rasa persaudaraan antar suku, menjadikan pondasi terbangunnya kondisi terus terjaga, menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Bersih, Indah, Aman dan Nyaman.
Budaya bersih dan wawasan lingkungan, juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada umumnya telah menjadi ciri masyarakat Balikpapan, terakomodir secara profesional dalam program Pemerintah Kota Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and HEALTHY (Bersih, Hijau dan Sehat)